Wanita yang Ketika Hamil Mengidap Alzheimer, Sekarang Tidak Mengenali Bayinya yang Baru Lahir
Rebecca dan Scott Doig
Tragis: Rebecca Doig, berfoto dengan suaminya Scott pada hari pernikahan mereka, Rebecca menderita Alzheimer dan tidak mengenali bayi perempuannya yang baru saja lahir.
Seharusnya ini menjadi momen yang bahagia di hidupnya. Tapi tidak dengan Rebecca Doig yang melahirkan bayi pertamanya minggu lalu, secara tragis dia berbeda. Wanita yang berumur 31 tahun ini menderita penyakit Alzheimer yang polanya jarang ditemukan, secara cepat penyakitnya berkembang selama kehamilannya dan sekarang akhirnya dia tidak lagi bisa mengenali bayi perempuannya, Emily.
Mrs Doig -yang merupakan salah satu wanita yang melahirkan pada stadium akhir penyakit ini- tidak mampu untuk merawat dirinya sendiri dan mengandalkan orang lain untuk kegiatan sehari-harinya. Suaminya Scott, seorang anggota dewan, mengatakan:"dia berubah dari yang tadinya seorang merdeka, ramah, wanita muda yang cerah menjadi seseorang yang tidak bisa mengenal bayinya sendiri. Perjalanan yang dilalui akan sangat sulit, tidak ada lagi jalan alternatif lain selain menjalani ini semua. Kami hanya menjalani hari-hari seperti ini terus karena tidak banyak yang bisa kami lakukan lagi. Saya punya seorang istri dan sekarang punya gadis kecil untuk dirawat. Tapi istri saya adalah hidup saya dan saya tidak akan berputus asa terhadapnya.
Dia mengatakan bahwa pasangan yang hidup di Sidney, Australia ini pertama kali menyadari ada masalah dengan Mrs. Doig, awalnya dia lupa menaruh barang yang dia letakkan sehari-hari seperti tasnya dan dia mulai mengisolasi dirinya dari teman-temannay dan keluarganya.
Dia telah menjalani serangkaian tes dan akhirnya ditemukan penyebab dari kehilangan memorinya ketika dia hamil pada Agustus lalu.
Kebahagian pasangan ini berakhir ketika dokter mendiagnosa Mrs Doig dengan penyakit Alzheimer Familial, sebuah bentuk awal dari demensia. Walaupun kondisi ini mirip dengan kondisi umum pada tipe yang menyerang orang tua, penyakit ini bisa menyebabkan kehilangan memori dengan sangat cepat, dalam hitungan bulan. Penyakit ini belum bisa disembuhkan sampai saat ini.
Rebecca dan Scott Doig,
Berubah: Mrs Doig dengan suaminya sebelum dia melahirkan. Kondisinya semakin buruk dan dia kini harus dibantu untuk melakukan kegiatan sehari-harinya
Penyakit ini, yang dipicu oleh mutasi genetik dan biasanya menyerang pada usia 20 dan 40, secara extrim jarang terjadi dan terjadi hanya pada 5 persen kasus Alzheimer.
Selain menghadapi penyakit pikunya, Mrs Doig juga mempunyai komplikasi pada kehamilannya dan Emily harus dilahirkan dengan caesar, dengan berat 6lb 3oz pada minggu lalu. Tapi kondisinya kini telah parah, reaksinya sangat berbeda pada bayinya, dia tidak bisa mengingat kelahirannya dan bahkan tidak bisa menggendong bayinya.
Mr Doig mengatakan dia berjuang untuk menerima kondisi istrinya, yang merupakan salah satu bagian dari hidupnya, dan sekarang menjadi seperti orang asing
"Dia terlihat seperti usia 80 tahun yang menjadi anak usia 5 tahun, dia membutuhkan perawatan 24jam selama 7 hari. Lobus parietal, frontal, dan temporalnya sekarang menyusut. Dia kehilangna banyak memori, emosi, inspirasi, kebahagiaan."
Dia juga menuturkan bahwa Emily telah menjalani pemeriksaan apakah dia membawa gen penyakit ini dari ibunya.
Anak Perempuan: Mrs Doig melahirkan bayinya, Emily, minggu lalu, tapi dia belum menggendongnya.
"Rebecca termasuk dari 50 percent kemungkinan dari kelahiran anak dengan kondisi seperti itu, tapi selama 14 minggu kami telah mengetes bayinya dan membuat keputusan dengan kedua orang tuanya untuk pergi dahulu," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa istrinya ditolak dari pensiun kecacatan. Dia menambahkan" Kita berjuang secara finansial dengan hutang dan kebutuhan untuk Rebecca, dengan hanya gaji satu-satunya yang diperoleh.
"Tujuan saya adalah mencari rumah perawatan untuk dia, sehingga dia bisa melihat akhir hidupnya dalam kondisi nyaman dan lingkungan yang menyenangkan. Kolega Mr. Doig di dewan daerah membantu penggalangan dana untuk keluarga ini. (daily mail)
0 Response to "(TRAGIS) Kisah Seorang Ibu yang Pikun, Tidak Bisa Mengenali Bayinya Sendiri"
Post a Comment